Saya teringat kepada salah seorang teman dari temanku (sebut
saja namanya Mawar) yang pernah bertemu dengan seseorang yang awalnya
dikenal dari sms dan telfon (ya, semacam kencan buta). Saya tidak tahu
siapa yang menghubungi pertama kali atau bagaimana akhirnya mereka jadi
akrab. Semuanya mengalir begitu adanya (tsah)
Siang setelah kelas bubar, mereka pun bertemu. Teman saya
itu sebenarnya tidak begitu peduli dengan pertemuan Mawar, toh hal
tersebut tidak akan mengubah fakta bahwa dia masih jomblo hingga lupa
rasanya kencan.
Tapi besok hari seketemunya di kelas, temanku ini jadi
penasaran sekali begitu melihat Mawar yang murung, mager, disentuh dikit
menggigit, dan saat bicara jadi melankolis.
"Kamu kenapa sih? Eh, gimana kemarin ketemuannya?", tanya temanku berusaha kelihatan cuek tapi sebenarnya penasaran setengah mati.
"Kamu kenapa sih? Eh, gimana kemarin ketemuannya?", tanya temanku berusaha kelihatan cuek tapi sebenarnya penasaran setengah mati.
"Hm.. ekspektasi kadang tak sesuai dengan realita", jawabnya malas.
"Eh, sejak kapan kamu jadi sok bijak gini?"
"Trus sejak kapan kamu tertarik masalah ginian?", dari cara jawabnya sih udah bisa ditebak suasana hatinya gimana.
"Eh, sejak kapan kamu jadi sok bijak gini?"
"Trus sejak kapan kamu tertarik masalah ginian?", dari cara jawabnya sih udah bisa ditebak suasana hatinya gimana.
Sampai pada suatu hari temannya temanku yang lain ember
soal pertemuan Mawar tempo hari. Sebut saja namanya Melati (lama-lama
tuh sekolah jadi kebun bunga). Ternyata Melati yang menemani Mawar
ketemuan dengan gebetan virtualnya.
Usut punya usut, cowok tersebut melenceng dari harapan Mawar, begitupun sebaliknya. Bahkan si cowok lebih memperhatikan Melati. Huwala.
Usut punya usut, cowok tersebut melenceng dari harapan Mawar, begitupun sebaliknya. Bahkan si cowok lebih memperhatikan Melati. Huwala.
Ternyata chemistry yang mereka bangun sebelumnya
tersebut tidak ada apa-apanya karena ekspektasi fisik. Ada some points
yang bisa saya simpulkan:
1. Jangan menilai cuma dari fisik aja.
2. Gak usah sok merendahkan, kalau kamu pikir orang tersebut tidak rupawan, bisa juga kan dia berfikiran hal yang sama (cie, sama, jangan-jangan kalian jodoh)
3. Makanya, kalau mau kenal baik sama orang, kenal muka juga dong, biar lebih akrab. Kan sekarang ada namanya video call atau sosmed (asal fotonya bukan editan)
4. Udah bukan jamannya jadian via sms apalagi awalnya karena nomor nyasar atau nomor diacak-acak.
5. Yang sering kejadian sih cabe-cabean, dapat nomor sembarangan, pakai sms dan nelfon segala, ujung-ujungnya minta pulsa, at least sampai ngajak ketemuan di parkiran.
6. Daripada ribet mending jomblo aja.
7. Jomblo kayak saya.
8. Yang dulu juga pernah kok hampir khilaf diajak kencan buta. Kalau sekarang ingat kayak eww banget ya.
9. Mending taarufan aja, sama orang yang juga udah siap.
10. Kapan ya saat itu tiba?
11. Eh lho kok malah bawa perasaan?
12. Kamu kira bawa-bawa perasaan itu ringan? Berat coy.
13. Lebih berat mana daripada bawa carrier 60L?
14. Berat bawa carrier lah. Tapi berat lagi rinduku padamu *eaa
15. Apaan sih, udah sana bubaaarr!!
1. Jangan menilai cuma dari fisik aja.
2. Gak usah sok merendahkan, kalau kamu pikir orang tersebut tidak rupawan, bisa juga kan dia berfikiran hal yang sama (cie, sama, jangan-jangan kalian jodoh)
3. Makanya, kalau mau kenal baik sama orang, kenal muka juga dong, biar lebih akrab. Kan sekarang ada namanya video call atau sosmed (asal fotonya bukan editan)
4. Udah bukan jamannya jadian via sms apalagi awalnya karena nomor nyasar atau nomor diacak-acak.
5. Yang sering kejadian sih cabe-cabean, dapat nomor sembarangan, pakai sms dan nelfon segala, ujung-ujungnya minta pulsa, at least sampai ngajak ketemuan di parkiran.
6. Daripada ribet mending jomblo aja.
7. Jomblo kayak saya.
8. Yang dulu juga pernah kok hampir khilaf diajak kencan buta. Kalau sekarang ingat kayak eww banget ya.
9. Mending taarufan aja, sama orang yang juga udah siap.
10. Kapan ya saat itu tiba?
11. Eh lho kok malah bawa perasaan?
12. Kamu kira bawa-bawa perasaan itu ringan? Berat coy.
13. Lebih berat mana daripada bawa carrier 60L?
14. Berat bawa carrier lah. Tapi berat lagi rinduku padamu *eaa
15. Apaan sih, udah sana bubaaarr!!