Naik kereta api ... tut ... tut ... tut
Siapa hendak turut
Ke Bandung ... Surabaya
Bolehlah naik dengan percuma
Ayo temanku lekas naik
Keretaku tak berhenti lama
Bukan sekedar cita-cita masa kecil aja sih, soalnya sampai usiaku hampir
genap 2 dekade, saya selalu penasaran bagaimana rasanya naik kereta.
Entah itu kereta uap, kereta monorail atau shinkansen sekalipun, ingin
benar rasanya menaiki kendaraan panjang bak
naga besi, merasakan sensasi kecepatannya, mengintip di jendela di
ujung gerbong kereta, angin menerpa kulit, dan yang lebih penting,
merasakan perjalanan jauh ditemani banyak cemilan, secangkir kopi susu
hangat, dan sebuah novel roman. Ahay, syahdunya!
Saya
teringat pernah bercerita tentang cita-cita ini saat sedang d perjalanan ke
suatu tempat, tahu kan, saat sedang berboncengan motor jarak jauh, agar tak
bosan, kita sepakat untuk ngalor ngidul, membahas apa saja. Saat teman saya itu
mendengar celotehan saya, dia hanya tertawa, entah tertawa mengejek atau apa.
Tapi dia bilang, kedengarannya asyik, naik kereta api, gerimis turun dengan
masygulnya, ditemani kopi hangat dan mendengar lagu mellow. Wah dapet banget
tuh suasananya. Iya, suasana yang pas buat flashback! Bumm! Kami berdua
langsung jatuh salto-saltoan dari motor. Haha enggak deng, bercanda, Astaghfirullah.
Kabar
baiknya nih, di Sulawesi Selatan sudah ada rencana pembangunan trek
kereta trans Sulawesi. Semoga pembangunannya lancer, hasilnya segera dirasakan
penduduk, membantu mobilitas antar Provinsi, dan tentu saja.. gadis sendu
menawan ini (ciahh) bisa mewujudkan cita-citanya naik kereta. Hayo, ada yang
mau ikut jalan-jalan (nanti kalo pembangunan keretanya udah rampung! :p)