Sabtu sore kemarin yang
entah cerah atau mendung saya memasung diri di kamar dengan seabrek pekerjaan.
Biasanya saat semua tugas selesai saya baca buku atau nonton film donlotan
di laptop.
Ngomongin laptop, akhir-akhir
ini saya berencana untuk reinstall laptop. Sudah 2 tahun sejak laptop
kesayangan saya terakhir direinstall, itupun karena si laptop error setelah
kata sandinya berusaha dibobol entah oleh siapa, iyalah gak ada yang mau ngaku,
saya udah marah-marah duluan.
Meski install laptop
tidak pakai lama, kadang ada aja kejadian data belum sempat atau kelupaan diamankan.
Kalau datanya penting pakai banget dan gak ada back-upnya, biasanya saya ke pojokan. Nangis? Nggak. Makan. Iyalah
nangis, tapi nangis kecil aja.
Nah, tidak ada rencana
yang lebih menyenangkan selain ngabisin malam minggu sabtu malam dengan laptop dan snack seribuan. Sebelum
diinstal (nunggu gajian) baiknya saya mulai memberikan sedikit perhatian kepada
laptop yang sudah menemani saya selama 4 tahun ini.
Saya pun mulai memilah data-data yang (1) harus
disimpan (2) boleh disimpan boleh nggak (3) sebaiknya diremove selamanya.
Yailah ke mana saja saya
selama ini sampai baru sadar kalau laptop ini sudah seperti Wonderland. Dan
saya muncul ngaku-ngaku sebagai Alice.
Membongkar file-file lama, sama saja
seperti menjebak diri sendiri untuk flashbackan, damn it.
Maka mulailah drama ekha
soliloquy “ternyata dulunya saya –demi apa, fans Melody JKT48 garis menengah”
and so on sampai akhirnya puas bernostalgia-ria setelah tadinya saya muak dan sedikit khawatir membayangkan seberapa dalam dulunya saya terjebak dalam kenistaan
remaja alay.