Kami
begitu deg-degan mengetahui bahwa The Fall of The Imam akan menjadi film yang
pertama diputar di ELE 2017.
Meski
filmnya diproduksi dengan amat sederhana (haha ayolah) tapi sebuah kesenangan dan
kehormatan bagi kami bisa menyajikan film ini di hadapan ribuan penonton yang hadir di
Auditorium kampus 2 UIN Alauddin Makassar.
Rasanya
setelah menunggu film ini akhirnya tayang, seperti sedang memendam kerinduan
akan seseorang *ciaah apaan.
Film
the Fall of The Imam adalah film yang kami adaptasi dari novel karya seorang
aktivis feminis mesir, Nawal El Saadawi dengan judul yang sama. Kalau dalam
versi Indonesia, judulnya adalah Jatuhnya Sang Imam.
Sinopsis:
Mundur beberapa tahun silam, ada sebuah kisah
tentang seorang saleh, yang disegani dan dijadikan panutan di desa yang ia
tinggali. Sebagai desa yang jauh dari peradaban kota, penduduk desa masih
sangat tradisional dan menjunjung norma adat dan agama. Bagi penduduk desa,
Sang Imam adalah pemimpin dan anjurannya sebagai titah. Termasuk aturan Sang
Imam menjalankan tes keperawanan di desa agar penduduknya terhindar dari
perbuatan zina.
Di desa yang sama, hidup seorang gadis remaja bersama ibu angkatnya, Zulaika. Tidak ada yang tahu
siapa dan dimana orangtuanya. Oleh karenanya ia dinamakan Bintullah, yang
artinya putri Tuhan. Siapa yang tahu, seorang gadis muda sepertinya bisa
menjadi saksi dan bukti jatuhnya Sang Imam.
Para
pemain:
· Dita sebagai Bintullah
· Nurul Izmy sebagai Ibu Zulaikha
· Taswin sebagai imam masjid
· Andi Ahmad Zahri Nafis sebagai penulis besar
· Muh Fachri Zulqadri sebagai eksekutor
· Muhammad Guntur sebagai pengawal 1
· Syarifuddin sebagai pengawal 2
· Khaeran Sadri sebagai pengawal 3
· Agia Linda Ratnasari sebagai istri pertama
· Nurhidayatillah sebagai istri kedua
· Ismi Faradhila sebagai istri ketiga
· Makkawaru sebagai Kate (istri keempat)
· Muh Yahya Rahman sebagai penghujat
Semua pemain dan figuran tentu saja dari kelas AG34.
Bukannya melankolis ya, tapi serius deh, melihat karya yang dibuat bersama-sama, membuat lega sekaligus terharu, terutama melihat respon penonton *tjiah
Kerja keras terbayarkan, semua kesulitan yang kami hadapi kemarin saat pembuatan film tidak ada apa-apanya dengan kelegaan ini. Huaah *peluk AG34 satu-persatu.
Penasaran dengan trailernya? Ini dia:
Terakhir cuma mau bilang, terus berbahagia!