RIP kamera HP |
Sebenarnya aku tidak merencanakan sama sekali untuk keluar minggu malam kemarin sebelum adek aku ni bilang why nott kita nonton Mocca dan Payung Teduh. Kupikir ya juga sih, ini Mocca dan Payung Teduh! Jadilah kami bertiga, aku, ikha, dan ugha, pada jam itu juga bergegas melipir ke Taman Pakui Sayang (iya sayang~)
Oh iya, gigs ini gratis tis tis. Kalau aku ga datang kemarin tentu saja akan jadi penyesalan dan membebani pikiranku untuk bertahun-tahun kemudian lol. By the way, baru kali ini juga aku ke gigs atau event bertiga sama adik hehe. Trus pas di entrance petugas meminta identitas. Kupikir ya setidaknya “menyeleksi” pengunjung (meski dugaan itu salah saat di pertengahan sampai ending acara)
kayak anak nyasar |
Aku dan Ikha duduk menggelesot di rerumputan dengan mengambil posisi dekat dengan panggung, Ugha lebih memilih menonton ke pinggir di mana banyak orang merokok. Sekitar pukul 19.00, Mocca perform terlebih dahulu dengan beberapa lagu yang wajib ada di riding playlist-ku. Rasanya mau menangis mendengar live Mocca, terutama saat aku berdadah-dadah ke panggung dan Arina Ephipania balas melambai dengan ramahnya. She is the friendliest performer in the world.
Tiba-tiba suasana cukup dingin dan windy, diikuti tetesan-tetesan kecil air. Ternyata turun hujan. Siapa sangka? Jujur aku ga nyangka tapi si Ikha bawa payung! Katanya dia bawa payung buat jaga-jaga. Akhirnya kita sepayung berdua~
Setelah beberapa lagu, Payung Teduh naik ke stage dan berkolaborasi dengan Mocca! Kerumunan bertambah padat. Tahu lah ya, Payung Teduh lagi hype sekali. Hujan semakin deras, dan penonton “punk” semakin memanas. Sampai meja kayu, payung booth terangkat-angkat massa. Aku dan adik-adikku memutuskan balik duluan meski Payung Teduh belum selesai perform T_T
Saat di parkiran aku sudah mendengar Bang Is menegur penonton dengan bahasa kotor lokal. Lagian aneh bgttt penontonnya, Payung Teduh jelas-jelas band Indie folk jazzy, bukan Hard Rock atau Metal. Mana banyak bocil lagi, padahal ini gigs 18+ dan mestinya butuh identitas seperti KTP di entrance. But overall, I was so happy as there were butterflies flying inside me ehe