Demi apa. Kenapa saya mau mau saja ketika saudari saya, Ikha mengajak untuk ikut Indonesia Menari 2019. Menari lho ini, dan public! Normalnya saya akan menjawab tidak. Tetapi karena Ikha yang minta supaya dia ada yang menemani, makanya saya hmm skuy lah. Karena menarinya ramai-ramai dengan peserta lain, jadi mungkin ga bakal ada yang merhatiin saya nari kecuali tim penilai. Ya betul zekali, saya tidak berniat mendapat penilaian tinggi karena sadar diri, maka dari itu saya memakai outfit segakmenonjol mungkin. Maafkan saya hei tim Indonesia Kaya, saya ikut cuma menambah daftar penerima goodie bag kalian. Anyway goodie bag-nya keren lho. Isinya marchendise kaos dan totebag canvas leather keren + sembako sabun, mie, teh javana dan produk Wings lainnya.
Ikha memberitahukan info event tersebut sekitar 2-3 bulan sebelumnya. Ada video di channel Youtube Indonesia Kaya yang bisa kita akses untuk belajar koreografi Indonesia Menari 2019. Peserta bisa dari berbagai kalangan usia, mau penari ataupun bukan, siapapun boleh asalkan bisa menarikan koreo secara lengkap. Peserta bisa individu, bisa juga kelompok 5-7 orang.
Musik pengiring Indonesia Menari 2019 ini terdiri dari 7 part sebagai berikut:
- Anging Mammiri
- Ondel Ondel
- Sik Sik Sibatumanikam
- Dek Sangke
- Gundul Pacul
- Manuk Dadali
- Closing
Ya memang konsepnya adalah menarikan tari Indonesia dengan konsep modern.
Acaranya serentak tanggal 17 November di beberapa kota seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, Makassar, Palembang, dan Medan. Untuk di Makassar, acaranya diadakan di Trans Studio Mall pukul 14.00 (tapi pas hari H ngaret sampai sekitar pukul 15.00)
***
Selama 2 bulan itu saya ngga ada persiapan sama sekali, hanya Ikha yang sesekali terlihat latihan. Kostum pun saya bingung. Nah di 2 minggu terakhir, barulah saya mati-matian menghafal koreo. Susah bos. Sudah tau diriku ini ga lihai menari, malah pede sekali latihan di hari-hari terakhir. Memang dari dulu saya selalu struggle dengan motorik. Saat belajar chord gitar saja, jari-jari ini rasanya berkelahi di atas fret.
Tiap hari selama seminggu terakhir menuju event, saya pantengin terus video koreonya mba Ufa Sofura yang cantik di sela-sela membuat ilustrasi. Seringkali siang menuju sore kantor sepi bahkan tinggal kusendiri. Jadi saya latihan saja di situ. Di samping meja, di teras, tapi ga sampai pede buat latihan di lapangan depan kantor. Rame orang main takraw, bisa-bisa yang ada kepala kena bola.
H-3 Ikha sudah punya outfit yang dia jahit custom ke kakek jahit langganan dia. Di mana saya hanya memakai apa aja yang ada yang penting ada. Jilbab hitam, kaos hitam, rok midi hitam ⅞ dengan lis tenun toraja, terakhir biar keliatan lebih niat saya pinjam jaket milik teman yang sudah dimodifikasi dengan kain motif toraja juga. Final looknya kasual sekali tapi that’s okay, mengingat tariannya tradisional yang dipadukan dengan tari kontemporer.
Begitu hari H, 18 November 2019, saya dan Ikha pun berangkat ke Trans Studio Mall. Kami juga janjian ke sana bareng salah satu teman sekolah kami yang juga ikut jadi peserta. Mall sudah lumayan ramai oleh orang-orang dengan wardrobe yang keren-keren. Saya yang awalnya pede saja dengan kostum ala kadarnya jadi minder, salah sendiri kurang effort menyediakan kostumnya. Mau sedih tapi sudah disemangatin Cherrybelle, "dont cry, dont be shy, kamu cantik apa adanya..~"
Sembari menunggu acara dimulai kami (Saya, Ikha dan Linda) foto-foto sedikit di backdrop event yang ada di berbagai titik Mal. Saya juga mampir ke Optik Melawai membeli softlens karena akan agak merepotkan hidung kalau saya mesti banyak bergerak dengan kacamata :p
***
Acara dimulai dengan gladi 2x, lalu menari 2x untuk penilaian juri. Jujur rasanya deg-degan parraahhh. Soalnya ada Dewi dan Ajir yang datang lihat kami, kalau Dewi sih sudah pasti ya datang buat support, tapi kalau Ajir saya yakin dia datang untuk bahan ejekan dan membuktikan sejelek itu gerakan badan ini. Dan memang jelek sih pas saya lihat hasil rekaman mereka. Meskipun begitu, setelah selesai menari itu rasanya saya terharu.. bangga.. yaa bukan pencapaian besar, tapi tetap saja saya bangga saya bisa berani menari di event ini. Saya mesti berterima kasih sama Ikha karena sudah mengajak.
Setelah 2x menari di babak pertama, masih ada lagi tarian untuk babak penyisihan. Saya, Ikha, Dewi dan Ajir akhirnya jalan-jalan sebentar sambil mencari tempat yang nyaman untuk menonton. Saya lupa ada berapa kali perform penyisihan sampai akhirnya 10 besar, lalu mengerucut hingga 3 juara. Mungkin bisa kalian googling ya, soalnya beritanya udah update dari kemarin.
Selesai pengumuman juara, semua peserta diarahkan ke lantai 2 untuk ambil marchendise dan goodie bag. Tapi karena ukuran kaos yang diterima random, jadi saya cari peserta anak-anak untuk tukaran. Alhamdulillah nemu anak cewek yang manis banget mau tukeran kaos, saya kasih dia kaos ukuran S, dia kasih saya kaos ukuran XL yey.
Meski nunggu 1 jam lebih, saya masih sabar menunggu.. untuk apa? Yaa menunggu bintang tamu yang saya nanti-nanti: Endah n Rhesa!
Lucky banget kan bintang tamunya Endah n Rhesa. Tentu saja saya nunggu sampai selesai. Bahkan selesai perform kami sempat foto bareng uhuyy ((tentu dengan eyeliner luntur))
