Sudah sejak Januari yang lalu saya dihubungi seorang senior dari kampus, Bang Jul, untuk mengerjakan buku esai dari penerbitan indie, Liyan Pustaka, yang sedang beliau garap. Tapi baru benar-benar bisa saya selesaikan 3 bulan kemudian. Buku kumpulan esai ini selain anak pertama Liyan Pustaka, juga buku pertama si penulis, Askar Nur. Buku ini memuat esai yang sebagian telah dimuat media kampus, media lokal dan media nasional sepanjang masa produktif kak Askar.
But tbh, sudah agak lama rasanya sejak terakhir saya mengerjakan layouting. Itupun saya melayout halaman koran, yang tentu saja berbeda dengan melayout sebuah buku. Masih banyak bingungnya. Terlebih saya sedang tidak dalam kondisi fisik yang nyaman.
Beruntung, ‘client’ saya sangat terbuka dan tidak mengekang saya mengenai deadline. Tentu saja Bang Jul beberapa kali menghubungi saya untuk memantau progress. Saya sedikit sungkan jika dalam berapa waktu istirahat tidak ada kemajuan signifikan. Tapi selama itu saya akan terus memberi kabar, hehe karena saya tahu rasanya digantung tidak enak, lebih enak diajak makan ga sih. Lagian saya kan sudah dipercayakan, jadi saya harus percaya diri (pdhl minder bgt aww) :’)
Untuk tulisan-tulisan kak Askar, kebanyakan sudah saya baca semua. Saya cukup update dengan karya teman-teman di lingkungan kampus. Meski ada juga beberapa tulisan ̶yang dari dulu, bagi saya tidak sesuai dengan nilai pemahaman yang kuiyakan, namun kupikir perbedaan pandangan itu tidak semata untuk diperdebatkan saja. Ia juga menjadi bahan refleksi dan kita bisa belajar memancing pikiran kritis dari sana.