Meski baru 4 hari keluar dari rawat inap, kondisi kesehatan Suami sudah lebih baik, seperti sedia kala katanya. 2 hari pertama dia masih makan bubur tiap kali makan, 2 hari terakhir sudah bisa makan nasi, bahkan semalam Suami sudah makan pallubasa. Nah hari ini nafsu makannya sudah bagus. Dan dia kepengen sekali makan daging LAGI. Saya sebenarnya agak khawatir ya mengijinkan dia makan daging hari ini, karena kemarin dia sudah makan pallubasa 2x, yaitu untuk makan siang dan makan malam.
Saya takut pencernaannya ‘overworked’. Tapi Suami meyakinkan kalau pencernaannya tidak sakit. Bisa dibilang sedikit merajuk, tidak mau makan unless itu daging. Jadilah kami berangkat ke Pallubasa Serigala yang nikmat itu. Begitu sampai di jalan Serigala, kendaraan menumpuk dan kelihatannya tidak ada space untuk parkir. Mana hujan deras lagi. Yasudah kami tidak jadi mampir ke Pallubasa Serigala.
Karena sudah kepalang pengen makan daging, saya coba googling tempat makan lain sebelum Suami tiba-tiba punya ide untuk makan ✨Kaledo✨. Wah itu kan makanan yang terhitung mewwwah (tripel w) dan porsi besar. Hmm dipikir-pikir sudah masuk jam siang, jadi makan Kaledo bisa lah dihitung merapel sarapan dan makan siang (tadi pagi kami cuma sarapan brownies dan air putih). Ditambah lagi alasan saya belum pernah makan Kaledo, makanan khas Palu tersebut. Beberapa menit berpikir, akhirnya kami memutuskan makan Kaledo hari itu. Saya mencari kata kuncinya di google maps, dan menemukan rekomendasi tempat makan namanya restoran Kaledo; Sejak 1950 di Makassar. Lokasinya di jalan Lanto Dg Pasewang.